Senin, 03 Oktober 2011

Sihir dan Jin bag. 01

Oleh: Ust. Muh. Yamril F.

Dalam Al Quran ada yang disebut Al Mauwidatain, apa itu surat Al mauwidatain? Yaitu dua surat dalam Al Quran (Al-Falaq dan An-Naas).

Terjemah dan ayat dalam surat Al Falaq sebagai berikut

قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ

  1. Katakanlah: "Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh,

مِن شَرِّ مَا خَلَقَ

  1. Dari kejahatan makhluk-Nya,

وَمِن شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ

  1. Dan dari kejahatan malam apabila Telah gelap gulita,

وَمِن شَرِّ النَّفَّاثَاتِ فِي الْعُقَدِ

  1. Dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul[1609],

وَمِن شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ

5. Dan dari kejahatan pendengki bila ia dengki."

[1609] Biasanya tukang-tukang sihir dalam melakukan sihirnya membikin buhul-buhul dari tali lalu membacakan jampi-jampi dengan menghembus-hembuskan nafasnya ke buhul tersebut.

Dalam surat Al-Falaq ini mengapa kita diminta berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh? Mengapa tidak tuhan penguasa yang lain?. Sejalan dengan kandungan ayat ini bahwa kenapa penguasa waktu subuh, dikarenakan kebanyakan kejahatan itu terjadi di waktu malam (menjelang shubuh) karena pada waktu waktu itu manusia sedang terlelap.

Kata robbun mengandung makna bahwa ada kerasnya Allah dan maha lembutnya Allah.

Karenanya di waktu malam hari manusia memiliki kemungkinan 1000x lebih besar terjadinya suatu kejahatan, gangguan dari binatang-binatang : bisa kita bayangkan jika saat kita tertidur ada hewan-hewan kecil yang merayap dan masuk ke dalam telinga kita, atau masuk lewat hidung....kita tidak tahu, namun dengan adanya kasih sayang Allah kepada kita makhluknya Allah menjaga diri kita dari gangguan tersebut.

Kata penguasa (robbun) di sini Allah sebagai penguasa dan pemilik, kebanyakan yang ada di dunia ini hanya sebagai penguasa saja namun bukan pemilik ataupun sebaliknya pemilik saja namun bukan penguasa, sebagai contoh adalah presiden adalah penguasa dari para menterinya namun para menteri bukan milik dari presiden, atau sutradara adalah para pemilik dari aktor/aktris namun bukan penguasa. Oleh karenanya Allah dengan maha kesempurnaannya memiliki kedua hal yang jika manusia hanya dapat memiliki dari salah satunya saja.

Yang dimaksud dengan penyihir di sini menurut Al-Marawi adalah tukang sihir yang memisahkan dua orang saling mencintai.

Pada ayat keempat disebutkan adanya annafasaat (penyihiri-penyihir wanita) mengapa wanita? Kebanyakan , meskipun kita tidak menutup kemungkinan kaum laki-laki untuk berbuat suatu sihir yaitu pelaku atau pengguna sihir adalah kaum hawa (wanita) dikarenakan wanita itu lemat syafi’ yaitu lemah syahwat/akal, atau dapat juga diartikan terjadinya sihir karena adanya motivasi dengki karena disebabkan wanita lain.

Memang salah fungsi dari sihir itu digunakan untuk memisahkan diantara orang yang saling mencintai dalam surat Al-Baqarah 102: Dan mereka mengikuti apa [Kitab-kitab sihir] yang dibaca oleh syaitan-syaitan [syaitan-syaitan itu menyebarkan berita-berita bohong, bahwa nabi Sulaiman menyimpan lembaran-lembaran sihir (Ibnu Katsir)] pada masa kerajaan Sulaiman (dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir), padahal Sulaiman tidak kafir (Tidak mengerjakan sihir), Hanya syaitan-syaitan lah yang kafir (mengerjakan sihir). mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua orang malaikat[78] di negeri Babil yaitu Harut dan Marut, sedang keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorangpun sebelum mengatakan: "Sesungguhnya kami Hanya cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kamu kafir". Maka mereka mempelajari dari kedua malaikat itu apa yang dengan sihir itu, mereka dapat menceraikan antara seorang (suami) dengan isterinya[79]. dan mereka itu (ahli sihir) tidak memberi mudharat dengan sihirnya kepada seorangpun, kecuali dengan izin Allah. dan mereka mempelajari sesuatu yang tidak memberi mudharat kepadanya dan tidak memberi manfaat. Demi, Sesungguhnya mereka Telah meyakini bahwa barangsiapa yang menukarnya (Kitab Allah) dengan sihir itu, tiadalah baginya keuntungan di akhirat, dan amat jahatlah perbuatan mereka menjual dirinya dengan sihir, kalau mereka Mengetahui.

[78] para Mufassirin berlainan pendapat tentang yang dimaksud dengan 2 orang malaikat itu. ada yang berpendapat, mereka betul-betul malaikat dan ada pula yang berpendapat orang yang dipandang saleh seperti malaikat dan ada pula yang berpendapat dua orang jahat yang pura-pura saleh seperti malaikat.

[79] Berbacam-macam sihir yang dikerjakan orang Yahudi, sampai kepada sihir untuk mencerai-beraikan masyarakat seperti mencerai-beraikan suami isteri.

Dan kejahatan dari (hasad) dengki. Kebanyakan kejahatan itu terjadi karena sifat dengki.

0 komentar:

Posting Komentar