Senin, 26 September 2011

Penat, Rihlah dapat Menjadi Solusinya

Apa itu rihlah?

Menurut bahasa rihlah berarti perjalanan, darmawisata. Dalam istilahnya, rihlah adalah kegiatan rekreasi yang memberi sarana menyegarkan hati dan pikiran. Tentunya kegiatan rekreasi disini tidak hanya sekedarnya saja. Na

mun sebisa mungkin ada hasil akhir yang ingin kita capai, seperti tali ukhuwah antara saudara-saudara kita semakin erat, pikiran dan hati kembali segar dan semangat untuk menjalankan aktifitas.

Apa keuntungannya?

  1. Refreshing, dapat menghilangkan kejenuhan yang menghambat aktifitas,

  2. Menambah pengetahuan, memperluas wawasan,

  3. Menumbuhkan rasa syukur pada Allah,

  4. Ukhuwah, dalam perjalanan bersama akan bertambah taaruf pada saudara/teman,

  5. Kematangan sosial emosi, khususnya dalam berinteraksi dengan banyak orang,

  6. Menyehatkan badan, dengan memberi sarana olah raga dan oksigen pada tubuh.

sumber: www.bnurulfikri.tripod.com

Biaya?

Disesuaikan dengan kondisi daerah masing-masing, seperti penggunaan trasportasi (speedboat, kapal kayu, mobil, bus, pesawat...WOW). Kemudian konsumsi serta penyewaan tempat yang akan dikunjungi *jika ada...:)

Waktu?

Sesuai dengan kesepakatan, bisa mengambil waktu akhir pekan dengan alasan waktu lebih banyak dan waktu dari sebagian besar saudara-saudara kita yang senggang.

Siapa yang paling tepat kita ajak?

Secara umum rekreasi ini terbuka untuk semua orang, untuk siapa saja...asalkan hanif. Namun jika kita memiliki target-target yang khusus alangkah lebih baik kalau yang diundang orang-orang tertentu saja.

Berapa orang yang paling bagus kita ajak rihlah?

Secukupnya kendaraan yang akan berangkat dan jika ada target tertentu maka terbatas biasanya 10-30 orang cukup kondusif.

Tempat yang akan dikunjungi?

Mengenai tempat relatif, namun ada

baiknya setiap akan mengadakan rihlah di lakukan fit-and-proper test apakah tempat yang akan dikunjungi layak atau tidak. Dan diusahakan tempat yang baru atau berbeda dengan rihlah yang sebelumnya.

Saat rihlah ternyata kita dapat menimba ilmu dengan mengemas kondisi yang santai check this out

-sempat ada cerita tentang kiai haji ahmad dahlan (seorang ulama pendiri organisasi Muhammadiyah) bahwa saat kami berdiskusi ada beberapa cerita menarik

“ceritanya sedang membahas film sang pencerah-mereka membahas tentang bermain biola dan murid2 kebetulan mendengarkan lagu yang dibawakan oleh ahmad dahlan-indah sekali-dari mana dpat benda ini-ini biola hadiah dari saudagar yang saat sy bertemu di kapal kemudian ahmad dahlan ditanya oleh muridnya -ustad, apa itu islam? -kemudian Ahmad Dahlan memberikan biola tersebut kepada murid yang bertanya...kemudian diminta untuk memainkan-namun suara yang ditimbulk

an bukannya bagus malah seperti suara parau, memekakkan telinga...sudah,sudah...tahu islam itu? Islam itu segala hal yang dapat menentramkan hati, membuat siapa saja yang mendengarkan itu senang"

kemudian tentang jawaban beliau yang sangat bagus menurut penulis-yaitu saat diberikan surat untuk menutup surau atau langgar yang digunakan untuk mengajar murid2 ahmad dahlan karena ajaran yang diberikan menentang dari masjid agung (jogja).kemudian dalam surat balasannya adalah beliau menjawab dengan surat balasan -berarti saya berada di lingkungan yang salah...jawaban yang cukup simple yang

merupakan jawaban yang sangat bagus.

Kemudian terdapat cerita yang lain lagi tentang -ahmad dahlan yang bertemu dengan pastur saat perjalanan ke surabaya...saat itu pastor menawarkan daging ham (semacam daging babi olahan) saat ditawarkan kepada Ahmad Dahlan, beliau pun menolak..maaf kami muslim tidak makan daging babi-kemudian jawaban dari pastor-islam ini gimana sih, kan daging yang paling enak itu daging babi kenapa dilarang untuk makan?...*sungguh nda habis pikir -kata si pastor. Kemudian saat turun ahmad dahlan menyapa kembali pastor dan mengatakan -salam ya buat istri anda....pastor kan heran-saya ini pastor dan tidak punya istri...kemudian ahmad dahlan menjawab-sy sungguh tidak habis pikir kenapa yang istri yang lebih enak, tidak diperbolehkan?

Kemudian terdapat kritikan untuk pemerintah (saat undangan untuk mengisi ceramah halal bihalal bupati)

kita ini punya dosa itu tiga?

  1. dosa kepada Allah-yang bisa dimaafkan dengan bertaubat

  2. Dosa kepada sesama manusia-yang bisa dima

    afkan dengan berjabat tangan dan saling meminta maaf

  3. Dosa kepada negara-nah kalau yang ini gimana cara meminta maafnya? Kalau menurut ulama tidak perlu meminta maaf tetapi jika kita terdapat kekurangan jam untuk bekerja maka kita sediakan waktu yang diluar jam kantor untuk menambah dari jam terlambat yang sudah kita lakukan.

Selanjutnya bupati mulai berpikir ulang tentang dosa yang ketiga....hehe

Ada cerita seru juga (spesial)

-saat tiba di tempat tujuan sebut saja pantai je'neiy

a maka langsung mengambil peran masing-masing diantaranya menyiapkan tempat istirahat sedang yang lain mempersiapkan ikan u

ntuk dibakar. Selesai kegiatan tersebut saat akan shalat dhuhur sedang mencari air tawar ternyata dikejutkan dengan penemuan penyu sisik...yang seharusnya tidak dipelihara....tidak ditangkap bahkan! (-_-') akhirnya karena itu bukan hak kami...hanya bisa untuk memberikan air tambahan supaya tidak kehausan..

-saat akan beranjak pulang ternyata kapal untuk rihlah kandas, sehingga terpaksa kaum adam turun dan mendorong secara bersama-sama....:)

Apakah kamu tiada melihat bahwasanya Allah menundukkan bagimu apa yang ada di bumi dan bahtera yang berlayar di lautan dengan perintah-Nya. Dan Dia menahan (benda-benda) langit jatuh ke bumi, melainkan dengan izin-Nya? Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada Manusia. (Al-Hajj: 65)

0 komentar:

Posting Komentar